PAREPARE, RADIOMESRA – COM – Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Kota Parepare, menyatakan dukungannya pada Said Didu, setelah mantan Sekretaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu diduga dikriminalisasi. Hal itu disampaikan Wakil Ketua Dewan Pakar Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Kota Parepare, H.A. Rahman Saleh SE, di dampingi Anggota Dewan Pakar yang lain H. Gusti Firmansyah dan ketua Dewan Penasehat KAHMI Parepare HM. Nur Azis T di cafe 828 Capai ujung Senin (18/11/24) malam
Rahman Saleh menyampaikan bahwa apa yang sedang dialami oleh Said Didu merupakan dugaan kriminalisasi, sehingga KAHMI Kota Parepare terpanggil untuk menyampaikan dukungan moral kepada eks Sekretaris BUMN itu.
“Kami dari korps alumni HMI kota Parepare pada kesempatan ini menyampaikan, dukungan moral atas dugaan kriminalisasi terhadap Bapak Said didu, yang mana kita anggap ini adalah persoalan bangsa, di mana nilai-nilai kebenaran dan keadilan menjadi taruhan di dalamnya. Oleh karena, itu KAHMI sebagai wadah silaturahmi daripada segenap alumni Himpunan Mahasiswa Islam merasa terpanggil untuk ikut berdiri bersama Bapak Said Didu terkait dengan persoalan yang dihadapinya.” Kata Rahman Saleh.
Lanjut Rahman Saleh, menurut informasi jadwal pemanggilan Said Didu kepolisian tanggal 19 november 2024, terkait dengan dugaan provokasi terhadap warga yang bermukim di sekitar Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 yang mana rame dibicarakan. Oleh karena itu, Kahmi yang memang punya misi selain sebagai wadah silaturahim antara korps alumni HMI, juga memang secara misi punya tanggung jawab moral untuk mengawal pemerintahan baik dalam hal penegakan hukum, penegakan keadilan di negara Indonesia ini, termasuk dengan perilaku para penguasa.
“Kita menilai bahwa apa yang menimpa Bapak Said Didu, ini adalah satu persoalan hukum yang kita anggap tidak sesuai dengan norma-norma hukum yang ada. Karena, kita berpikir pak Said didu adalah warga dari pantai indah kapuk, tapi tiba tiba beliau seolah-olah memprovokasi warga di situ. Belum lagi, PIK 2 ini masuk dalam proyek strategis Nasional, oleh sebagian orang merupakan itu dianggap bahwa sebenarnya PIK ini kepentingannya untuk oligarki bukan untuk kepentingan rakyat.” ungakap Rahman
Tambah Rahman Saleh, perlawanan yang di lakukan Said Didu memang pada tempatnya sebagai aktivitas, mantan pejabat, yang tentu tahu persis mengenai lika-liku birokrasi.
“Oleh karena itu, Kami bersama teman-teman dari KAHMI HMI kota Parepare itu merasa terpanggil untuk berdiri bersama dengan beliau. Kemudian dari sisi kedaerahan, beliau adalah putra Bugis Sulawesi Selatan, kami tentu sebagai orang Bugis, selalu mengedepankan yang namanya siri’ na pacce. Dalam hal menegakkan kebenaran itu memang mutlak. Itulah sikap-sikap orang Bugis berani bertarung dalam hal kebenaran, pantang mundur. Oleh karena itu kami malam ini berupaya untuk memberikan dukungan moral kepada beliau, meskipun kami tinggal di Sulawesi Selatan, tapi semangatnya mudah-mudahan bisa menjadi spirit bagi pak Said didu untuk terus memperjuangkan keadilan kebenaran di tengah-tengah masyarakat hari ini.” Tambah Rahman Saleh