PAREPARE, RADIOMESRA. COM – Kekurangan fisik bukan menjadi halangan untuk mengembangkan diri dan pendidikan, baik pada jenjang TK, SD, SMP hingga menamatkan pendidikan dijenjang perkuliahan.
Seperti yang dilakukan oleh Zuhardi Zainal Arifin yang mengalami gangguan pendengaran atau biasa dikenal Tunarungu, berhasil menyelesaikan ujian skripsi dengan baik didepan para penguji dan pembimbing.
Zuhardi merupakan salah satu mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Darud Da’wah Wal-Irsyad (STAI DDI) Kota Parepare jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) yang telah mengenyam bangku perkuliahan selama kurang lebih 4 tahun lamanya, ia mengambil judul skripsi “Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SLBN 1 Parepare, studi kasus pada anak tunarungu”.
Tim penguji pada ujian skripsi STAI DDI Parepare pada kesempatan tersebut yaitu Muh. Djunaidi yang juga Ketua STAI DDI dan Ali Hafid selaku Jurusan PAI. Setelah menguji, Muh. Djunaidi menyampaikan sanggahan-sanggahan yang disampaikan oleh para penguji, itu bisa dijawab dengan baik dan lancar.
“Dalam pelaksanaan ujian skripsi untuk Nanda Suhardi, saya merasa bangga dan sanggahan-senggahan yang saya berikan dan diberikan oleh penguji kedua itu semuanya bisa dijawab dengan baik. Semua bisa dijawab dengan lancar, dan betul-betul Suhardi ini, walaupun dengan segala kekurangannya, dia miliki, tapi dia mampu mempertanggungjawabkan segala apa yang sudah ditulisnya di dalam skripsinya itu. Dia bisa bertanggung jawabkan temuan temuan, penelitiannya, dan saya lihat semangatnya luar biasa. Dan terus terang bahwa nilai yang saya berikan adalah istimewa . ,” ungkap Ketua STAI DDI Parepare.
Ia juga bertanya kepada Zuhardi terkait hasil penelitian kedepannya.
“Tadi pada saat saya uji yang bersangkutan saya tanyakan, apakah bersedia untuk kembali di sekolah itu untuk membina. Siap rencananya, dia mau kembali ke situ untuk jadikan ke pengajar guru pendidikan agama Islam yang memang anak nya rajin mulai dari semester awal sampai akhir,” ujar Muh. Djunaidi.
Mustaqimah, salah satu pembimbing skripsi Zuhardi, saat ditemui menyampaikan jika Zuhardi merupakan anak yang sangat cerdas serta ulet.
“Alhamdulillah, pada hari ini Suhardi sudah Menyelesaikan satu tahap di bagian skripsinya. Jadi anak ini sebenarnya, menurut saya beliau cerdas sangat cerdas dalam hal pembimbingan, Beliau itu sangat ulet. Jadi kalau misalnya mungkin dikasih saran sama pembimbing satunya, karena kebetulan saya adalah pembimbing duanya, kalau dikasih saran sama pembimbing pertama, dia mengerjakan dulu, habis direvisi, terus ke saya lagi untuk melapor. Dan misalnya ada masukan lagi, dia kerjakan. Jadi kadang dalam satu minggu itu dia sampai bolak-balik tiga kali hanya untuk membimbing ” tutur Mustaqimah.
Mustaqimah juga menambahkan, jika perjalanan penulisan skripsi Zuhardi mulai dari nol hingga menghadapi ujian skripsi semangatnya sangat luar biasa.
“Dan yang satu hal yang sangat membanggakan dari Suharti ini, hasil tulisannya sudah pernah diikutkan ke dalam seminar ikonis ini salah satu internasional konference di IAIN Parepare. Kalau tidak salah di awal tahun ini, dia ikut. Meskipun pada saat konferensi tersebut secara offline dia dibantu oleh temannya untuk interpretasikan bahasanya. Jadi Suhardi dia tetap berbahasa isyarat dan diartikan di interpretasikan oleh temannya, sehingga orang-orang yang hadir di situ bisa mengerti apa yang dimaksudkan oleh Suhardi. Jadi betul-betul anak ini sebenarnya sangat luar biasa perjuangannya. Saya tahu perjuangannya mulai dari awal dia menulis, sampai sekarang dia kerjakan sendiri jadi salut buat Suhardi,,” pungkasnya.