27.2 C
Pare-Pare
Senin, Maret 27, 2023

Kunjungi RSUD Andi Makkasau, Komisi II DPRD Parepare Siap Perjuangkan Cath Lab Bisa Digunakan Pasien BPJS Kesehatan

PAREPARE, RADIOMESRA. COM – Komisi II DPRD Kota Parepare melakukan kunjungan ke RSUD Andi Makkasau Parepare, Selasa (31/01/23). Rombongan dipimpin oleh Ketua Komisi II Muh Yusuf Lapanna bersama para Anggota Komisi II yakni Yasser Latief, Asmawati Zainuddin, Andi Fudail, dan Muliadi. Komisi II diterima langsung oleh Direktur RSUD Andi Makkasau, dr Hj Renny Anggraeny Sari, dua Wakil Direktur dr. H Ibrahim Kasim dan drg. Andi Cenrara Tonralipu beserta jajaran RSUD Andi Makkasau.

Dalam kunjungannya itu, Komisi II melakukan dialog terkait keluhan masyarakat tentang pemanfaatan Catheterization Laboratory (Cath Lab) dan cover BPJS Kesehatan terkait penggunaan Cath Lab tersebut. Itu karena penggunanya diberlakukan sebagai pasien umum dan pasien BPJS Kesehatan yang butuh operasi harus dirujuk ke Makassar.

Anggota Komisi II Andi Fudail pada tim liputan jelajah kota radio mesra Rabu (01/02/23) mengatakan Kunjungan kerja kemarin komisi 2 ke rumah sakit type B Andi Makkasau dalam rangka ingin melihat langsung alat catlab jantung tersebut.

“Kunjungan kerja kami kemarin komisi 2 ke rumah sakit type B Andi Makkasau, dalam rangka ingin melihat langsung alat catlab jantung yang sangat luar biasa, bahkan ini yang terbaik di Sulawesi. Namun sayangnya itu belum bisa difungsikan sebabkan karena tenaga ahli atau dokter spesialis belum tersedia. Dan juga informasi yang kami dapat bahwa diperlukan dokter spesialis yang harus berada di parepare.” Ungkap Andi Fudail.

Lanjut Anggota DPRD dari Dapil Soreang ini, Keberadaan Catlab dan dokter spesialisnya inilah yang memotivasi DPRD untuk melakukan kunjungan dan berbicara langsung dengan direktur rumah sakit beserta dokter spesialis jantung tersebut. Dan beberapa dari struktur di rumah sakit Andi Makkasau untuk bisa menampung semua permasalahan-permasalahan yang terjadi di rumah sakit Andi Makkasau.

‘Kami sudah mendengarkan semua apa yang dijadikan persoalan, termasuk juga mengenai bagaimana bentuk kerjasama selama ini dengan pihak BPJS. Jadi kondisi sekarang yang terjadi adalah, bahwa pihak BPJS terlalu mempunyai aturan-aturan yang sangat kami anggap kaku, sehingga terjadilah birokrasi yang membuat alat ini tidak bisa digunakan. Dengan hal seperti itu, dengan catatan-catatan yang kami simpulkan hasil pertemuan kemarin ini, maka kami akan menindak lanjuti untuk langsung bisa berkomunikasi dengan pihak BPJS, apa itu di provinsi, bahkan kita rencanakan ke pusat. Kita ingin mencari solusinya agar supaya catlab ini bisa digunakan bisa dioperasikan. Karena salah satu pertimbangan yang menjadi keseriusan buat kami, karena rumah sakit ini adalah type B. Tentunya hasil data yang kami terima dari dokter jantung bahwa dalam sebulannya itu ratusan penderita jantung.,” Beber Fudail.

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
3,752PengikutMengikuti
20,700PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles

  • https://radiomesra.com:8183/mesra
  • Radio Mesra Parepare