PAREPARE, RADIOMESRA. COM – Akibat dari intensitas curah hujan meningkat selama 2 hari, mengakibatkan pengolahan dan pendistribusian Air Bersih ke Pelanggan mengalami kendala. Dalam rangka gerak cepat, Direktur PAM Tirta Karajae Andi Firdaus Djollong meninjau langsung kegiatan pembersihan Sumur Intake oleh Tim Produksi PAM Tirta Karajae.
Usai peninjauan, Direktur PAM Tirta Karajae menyampaikan Permohonon Maaf Atas segala ketidaknyamanan yang diakibatkan dari kendala yang terjadi
“Bahwa 2 hari terakhir ini, curah hujan sangat tinggi, sehingga mempengaruhi banyak hal. Dan salah satunya adalah sungai karajae, yang merupakan tempat pengambilan air bersih PDAM kota Parepare. Di lokasi sungai Karajae, yang posisinya ada lima intake atau lima pengolahan yang kami miliki, menjadi salah satu dampak dari tingginya intens curah hujan. Dan kelihatan sungai ini arusnya cukup kuat, dari atas hulu. Semalam ini sangat keras sekali arusnya, sehingga kemudian mempengaruhi bendung sementara yang pernah kami buat pada tahun 2022 ini panjangnya sekitar 20 meter mengalami jebol.” Kata Firdaus
Lanjut Firdaus, Jebolnya bendung sementara ini mempengaruhi pipa isap yang ada di bawah sana dan lebih tinggi pipa isap PDAM dibandingkan permukaan air sungai sehingga itu mempengaruhi bagi untuk mengambil air untuk mendistribusikan ke pengolahan bagian atas sehingga 5 intake PAM atau pengolahan air itu tidak fungsikan berhenti
“Sehingga perlu ada upaya-upaya yang akan kami lakukan. Untuk hari ini, pertama kali dilakukan pembersihan sumur, karena semalam air cukup tinggi sehingga mempengaruhi pompa isap. Sehingga kami bersihkan dulu lumpurnya mudah-mudahan beberapa jam ke depan ini, lumpur ini sudah bersih, karena kami menggunakan pompa hisap yang cukup cepat untuk mengeluarkan lumpur yang ada di dalam sumur. Setelah ini 5 intake operasikan, akan tetapi belum selesai masalahnya, karena bendung ini akan juga kami akan memperbaiki dan sebentar sore semua material dan peralatan sudah kami siapkan tinggal merakit dan mungkin juga hari ini akan diturunkan alat berat untuk mengambil batu untuk membuat bendung.” Jelas Firdaus