PAREPARE, RADIOMESRA. COM – Dalam rangka mendukung pelaksanaan visi Indonesia Emas 2045 yang menargetkan masyarakat yang adil, setara dan dinamis, pengelolaan kehidupan inklusi, menjadi salah satu kunci pencapaian pembangunan.
Setara Institut dengan mendukung dari inklusi yang merupakan platform pembangunan kerjasama Bappenas Republik Indonesia dan pemerintah Australia, saat ini sedang melakukan studi pengukuran kondisi inklusi sosial di Indonesia, khususnya bagi kelompok rentan. Seperti perempuan dan minoritas agama, penyandang disabilitas, masyarakat adat dan kelompok rentan lainnya. Penelitian ini dilakukan di 22 kota dan Kabupaten salah satunya kota Parepare.
Study inklusi sosial Indonesia diharapkan akan menjadi salah satu referensi bagi penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029 yang saat ini sedang disusun oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
Salah satu tahapan penelitian dilakukan di kota Parepare, melalui kegiatan Forum Grup Discussion (FGD) yang menghadirkan sejumlah perwakilan SKPD civil selesai itu organization di Hotel kenari baru-baru ini
Cucu Sutrisno dari Setara Institu pada media berharap pemerintah daerah dapat melakukan self assessment, melakukan pengisian kuesioner di dalamnya pemerintah daerah menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sudah mereka tetapkan
“Salah satu yang kami harapkan, pemerintah daerah ini juga dapat melakukan self assessment, melakukan pengisian kuesioner, di dalamnya pemerintah daerah, menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sudah kami tetapkan, berdasarkan indikator inklusi sosial yang sudah kami susun.” Kata Cucu.
Lanjutnya, dirinya juga berharap bisa melihat seperti apa best prestis dari pemerintah daerah untuk pemenuhan hak-hak kelompok marginal/minoritas di kota Parepare.
“Melalui hal tersebut, sebetulnya kami berharap bisa melihat seperti apa best practise dari pemerintah daerah untuk pemenuhan hak-hak kelompok marginal/minoritas di kota Parepare, maupun kami juga berharap bisa melihat, atau mengungkap tantangan dan permasalahan yang dihadapi sehingga, kedepannya kami bisa merekomendasikan untuk perbaikan atau kemajuan pemenuhan hak-hak kelompok minoritas atau marginal di kota-kota Indonesia.” Harap Cucu
