PAREPARE, RADIOMESRA. COM – Ketua Bawaslu Sulsel Mardiana Rusli merujuk pada peristiwa Pemilu, tidak satupun kasus yang terdeteksi politik uang tetapi dalam perspektif publik baik Pemilu maupun pemilihan adalah menjadi tantangan bersama, karena politik uang ini adalah habit yang sulit di reduksi. Hal tersebut di sampaikan Mardiana Saat hadir di kota Parepare beberapa waktu lalu
“Mengapa Bawaslu mendorong pengawasan partisipatif, karena sesungguhnya yang hadir dalam kegiatan ini juga dan juga masyarakat adalah bagian investor. Mengapa mereka investor, mereka lah yang memberikan anggaran untuk diselenggarakan pemilihan. Uang yang bersumber dari pajak, PAD, uang-uang yang kemudian bersumber dari SKPD itu dikelola dalam bentuk anggaran hibah pemilihan. Jadi secara tidak langsung para investor ini punya kepentingan untuk mengawal proses, tahapan berjalan, Punya kepentingan untuk mengetahui, mengevaluasi kinerja bagi penyelenggara, baik Bawaslu maupun KPU punya kepentingan untuk mengawal proses pencalonan agar para calon-calon ini punya kapabel, prosedural dan mampu mempertanggungjawabkan proses termasuk dengan janji politik dalam kampanye.” Kata Mardiana.
Lanjut Mardiana, masyarakat punya kepentingan untuk memerangi yang namanya politik uang, karena merekalah yang memberikan dana kepada bawaslu sebagai penyelenggara untuk dimaksimalkan dalam proses rotasi kepemimpinan.
“Itulah sebabnya, kita merasa bahwa Pilkada adalah milik kita semua. Kita harus berkontribusi terlibat secara aktif untuk mengetahui prosesnya. Di depan kita ada kampanye, didepan mata kita akan diuji kecerdasan intelektual masyarakat Parepare. Saya katakan bahwa ini adalah kota terpelajar kota, di mana sekarang branding adalah tempat kelahiran presiden ketiga BJ Habibie. Di kota ini juga menjadi pusat wisata pendidikan karena ada brin.’ ungkap Mardiana