PAREPARE, RADIOMESRA. COM – Ketua Umum Pengurus Masjid Terapung BJ Habibie, HM Taufan Pawe akhirnya angkat bicara terkait berbagai sorotan atas tata kelola keuangan masjid terapung. Dihadapan jemaah Masjid Terapung usai melaksanakan Salat Isya berjamaah, Ahad, (17/03/24), Taufan menyampaikan bahwa tidak ada dana celengan masjid yang disimpan.
“Sekedar ingin meluruskan, konfirmasi tata kelola masjid terapung yang kita banggakan ini, yang banyak suara yang berkembang di masyarakat, saya harus sampaikan kepada kita, data celengan masjid ini tidak ada yang disimpan di rumah saya. Atas nama panitia pembangunan masjid dan segenap jajaran pemuda masjid ingin meluruskan bahwa masjid kita ini memang baru belajar untuk tata kelola manajemen masjid yang baik dan modern. Tidak akan mungkin ada penyimpangan-penyimpangan kalau ada kekurangan di masjid kita ini insya Allah dalam proses menuju kesempurnaan.” Kata Taufan.
Lanjuta mantan Walikota dua periode ini, mereka sudah mencoba sebelum Ramadan kondisi AC masjid ini harus ditingkatkan kedinginannya, sampai sekarang di Parepare ini tidak ada yang mampu sehingga mereka bergeser ke Makassar mengambil 4 AC berdiri yang besar dan dibantu dengan beberapa unit AC di lantai 2. Segenap jajaran pengurus masjid terapung ini adalah pribadi-pribadi yang baik, akan amanah berikan mereka kesempatan untuk menyempurnakan sesempurnanya masjid ini.
“Karena di luar dan dugaan dan prediksi saya secara pribadi, saya betul-betul tidak menyangka sebelum saya meninggalkan jabatan saya sebagai walikota, telah meminta konsultan untuk berhitung menyempurnakan penyelesaian masjid terapung kita ini, kurang lebih 3 miliar tapi entah apa dana 3M itu tidak bisa dikucurkan, itulah sebabnya dana-dana yang kami peroleh baik melalui celengan, maupun sumbangan semua tersimpan dengan baik. Kenapa kita tidak serta-merta mengeluarkan, menggunakan karena harus ada perencanaan. Ini bukan masjid biasa, semuanya harus dengan perencanaan. Kesimpulannya, mohon doa kita semua masjid terapung BJ Habibie insya Allah dari waktu ke waktu akan menuju kepada tata kelola manajemen masjid yang modern karena kita punya keterbatasan.” Harap Taufan.
