MAKASSAR, RADIOMESRA. COM — Nama Kota Parepare kembali terangkat di tingkat Provinsi Sulawesi Selatan. Setelah pada ajang South Sulawesi Investment Challenge (SSIC) 2023, Parepare masuk lima besar proyek investasi terbaik di Sulsel.ย Di ajang kali ini, Parepare menawarkan proyek investasi Hotel dan Convention Hall. Yang mendapat respons positif dari para peserta SSIC 2023.
Wakil Wali Kota Parepare, H Pangerang Rahim mewakili Wali Kota Parepare, Dr HM Taufan Pawe yang mempresentasikan proyek investasi itu dalam ajang SSIC di Hotel Four Points by Sheraton, Makassar, Senin (31/07/23).
Dalam presentasinya, Pangerang Rahim mengulas bahwa Parepare Hotel dan Convention Hall (PHCH) adalah peluang investasi yang sangat menjanjikan.ย “Kota Parepare adalah kota jasa yang minim sumber daya alam sehingga dalam visi dan misi kami bagaimana membangun infrastruktur yang menarik dan dapat dipakai oleh berbagai pihak, salah satu contohnya adalah Parepare Hotel dan Convention Hall,” ulas Pangerang.
SSIC merupakan ajang tahunan yang rutin diselanggarakan oleh Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Sulsel bekerja sama dengan Pemprov Sulsel sejak 2021.ย SSIC ini sebagai upaya Bank Indonesia (BI) dalam meningkatkan investasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Sulsel.
Kegiatan ini diikuti oleh Pemerintah Provinsi yang tergabung dalam PINISI SULTAN di antaranya DMPTSP Sulsel, Bappelitbangda Sulsel, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulsel, Dinas Pariwisata Sulsel, Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Project Owner Investment Project Ready to Offer (IPRO), hingga Bupati dan Wali Kota se-Sulsel.
Dengan mengusung tema Strengthening a Fast-Growing, Inclusive and Sustainable Economy, SSIC kali ini menjaring 24 usulan proyek investasi senilai Rp9,12 triliun.ย Dari 24 peserta Kabupaten Kota di SSIC 2023, telah dilakukan penilaian tahap pertama dan kedua oleh lima anggota tim dewan juri. Hasilnya, terpilih lima proyek investasi terbaik.
Lima Investment Project Ready to Offer (IPRO) ini selanjutnya mempresentasikan proyek investasinya di hadapan dewan juri secara langsung. Kelima proyek investasi itu adalah pengolahan rumput laut dari Kabupaten Bone, pengembangan Kawasan Industri Bantaeng Pabrik Baterai Litium dari Kabupaten Bantaeng, Kota Parepare dengan proyek investasi Hotel dan Convention Hall, industri pengalengan ikan sarden terintegrasi dari Kabupaten Sinjai, serta pengembangan Kawasan Minapolitan Selayar (KMS) dari Kabupaten Selayar.
Dari lima Kabupaten/Kota finalis SSIC 2023 itu, para kepala daerahnya atau pejabat terkait yang mewakili mempresentasikan potensi project investasi yang siap untuk ditawarkan ke investor di hadapan para dewan juri.
Kegiatan ditutup dengan pengumuman hasil pemenang South Sulawesi investment Challenge (SSIC) 2023. Hasilnya, tim dewan juri memutuskan Kabupaten Bantaeng sebagai juara 1, Kabupaten Kepulauan Selayar juara 2, Kabupaten Bone juara 3, Kabupaten Sinjai harapan 1, dan Kota Parepare harapan 2.
Kepada para pemenang diberikan apresiasi berupa trofi, piagam penghargaan, peralatan pendukung promosi investasi, dan pendampingan/konsultansi perbaikan proposal IPRO yang akan disampaikan secara langsung oleh Gubernur Sulsel dan Kepala Perwakilan BI Sulsel.
Kegiatan SSIC 2023 ini memberikan dampak positif berupa meningkatnya awareness stakeholders pemerintah daerah khususnya Kabupaten/Kota yang ada di Sulsel akan pentingnya mempersiapkan project investasi yang ada di daerah agar dapat dipromosikan dengan baik ke investor luar dan dalam negeri.
Selain itu, kegiatan SSIC juga meningkatkan exposure project investasi di daerah Sulsel ke calon investor.ย Sebab, Kabupaten/Kota pemenang SSIC 2023 nantinya akan diikutsertakan dalam kegiatan South Sulawesi Investment Forum (SSIF) 2023 untuk dihubungkan dan dipromosikan secara langsung ke potensial investor dalam dan luar negeri untuk menjaring dana investasi yang masuk ke daerah Sulsel.ย “Momentum meningkatnya investasi perlu dioptimalkan,” kata Kepala Perwakilan BI Sulsel Causa Iman Karana.
Dia mengemukakan, SSIC merupakan wadah yang disediakan Forum PINISI SULTAN untuk menjaring proyek investasi potensial yang ada di 24 Kabupaten/Kota di Sulsel yang dapat dipasarkan ke berbagai investor baik dalam negeri maupun luar negeri untuk menarik dana investasi masuk ke wilayah Sulsel.