PAREPARE, RADIOMESRA. COM – Tingginya curah hujan dalam dua minggu terakhir. mengakibatkan banjir disejumlah wilayah di kota Parepare. Kecamatan bacukiki, merupakan daerah yang paling berdampak akibat meluapnya air sungai jawi jawi dan beberapa anak sungai yang bermuara ke sungai karajae.
Satu jembatan penghubung jalur alternatif dari arah Bacukuki, menuju perumahan Marham bacukiki barat ambruk diterjang derasnya arus air sungai yang terus meluap hingga pukul 3 dinihari pada hari kamis (02/02/23), Sejumlah kawasan perumahan yang ada di kecamatan Ujung dan Kecamatan Bacukiki terendam air hingga satu meter lebih.
Dr. Kamaluddin Kadir anggota DPRD kota parepare sangat prihatin saat meninjau langsung kawasan Tegal atau tengah galung. Salah satu lokasi yang menjadi langganan banjir di kecamatan ujung pada hari jum’at pagi (03/02/23).
Dalam kunjungannya, Kamaluddin kadir yang juga ketua harian partai Gerindra kota parepare kepada tim liputan jelajah kota mesra fm mengatakan akan menyuarakan masukan warga yang terdampak langsung bencana banjir ini, serta mengharapkan kepada instansi terkait agar membuat program kerja dalam skala prioritas untuk tindakan pre-emtif dan prepentif agar kedepan kejadian ini tidak terulang lagi.
“Cukup prihatin dengan kejadian ini dan hanya 2 bulan saja sejak tanggal 18 November. Ini kejadian terjadi lagi, kita tidak menyalahkan siapa-siapa, tapi menjadi pembelajaran bagi kita pemerintah, warga, masyarakat sekarang kita butuh kebersamaan, tapi Penanganan secara litigasi sangat penting. Terkait dengan litigasi sarana prasarana, litigasi tentang logistik telekomunikasi atau alat pandu, ketika ada bencana masyarakat, kalau ada bencana di mana titik kumpul, arah evakuasi mesti ada panduan. Apalagi daerah Tegal, safaras, dan bacukiki itu langganan banjir mesti ada konsentrasi serius yang dilakukan di tempat-tempat seperti itu.” Kata Dr. Kamaluddin
Kamaluddin Kadir juga berpesan agar dalam situasi ini kita harus bijak dengan melakukan pertolongan dan mendata kebutuhan mendesak bagi saudara yang terkena dampak langsung musibah banjir ini dan tidak perlu menyalahkan siapa siapa serta fokus pada pemecahan masalan atau solusi.
“Kalau sudah langganan mestinya ada perhatian untuk relokasi ke lokasi yang lebih bagus, jadi lokasi yang sering kena banjir ini dijadikan ruang publik atau RTH. Atau prasarana dranase yang perlu kita perbaiki atau paling penting kita buat embun di sekitar sini memang ada memang masih ada penampungan secara umum supaya aliran air tidak menyebar. Jadi daerah-daerah rendah seperti Tegal itu terdampak karena berdekatan dengan bibir sungai.” Jelas Dr. Kamaluddin.
Meskipun banjir yang terjadi cukup singkat, namun mengakibatkan kerugian materil yang ditaksir hingga ratusan juta rupiah serta menelan dua korban jiwa sepasang suami istri yang tewas terseret arus banjir di kecamatan Bacukiki serta seorang warga tewas tertimpa longsor di jalan Kesuma.