PAREPARE, RADIOMESRA. COM – Kondisi cuaca yang cenderung di warna hujan di kota Parepare periode januari hingga April 2023 selain menimbulkan masalah bencana alam seperti banjir dan angin kencang juga berpotensi menimbulkan penyakit bagi warga masyarakat.
Menyikapi hal tersebut dinas kesehatan melalui Kabid kesmas, kesling dan P2P dinas kesehatan kota Parepare Edi Kesuma Suhardi SKm, mengimbau masyarakat waspada penyakit DBD karena fluktuatif peningkatan kasus biasanya di bulan Januari.
“Melihat dari tahun ke tahun, dari awal Januari sampai bulan April dan biasanya menghampiri sampai bulan Juni itu, yang kita Imbau atau waspadai kepada masyarakat adalah penyakit DBD. Karena fluktuatif peningkatan kasus biasanya di bulan Januari setelah musim pancaroba penyakit DBD itu sering muncul dari seluruh kota Parepare.” Jelas Edi
Lanjut Edi, biasanya yang paling banyak dari tahun ke tahun adalah di wilayah kerja puskesmas lumpue dan Puskesmas Cempae. Olehnya itu Dinas kesehatan kota parepare mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat yang ada di kota Parepare agar waspada dengan DBD memperhatikan tempat-tempat perindukan nyamuk khususnya di wilayah sekitar rumah dan dalam rumah, untuk penampungan air dikontrol tiap hari agar terhindar dari jentik atau telur-telur nyamuk yang dapat memungkinkan berkembang biaknya nyamuk.
“Untuk kasus-kasus lain, biasanya kita perlu diwaspadai adalah penyakit diare. Diare ini fluktuatifnya juga sangat tinggi di kota Parepare, olehnya itu untuk menjaga sanitasi atau kebersihan makanan, kemudian kebersihan tempat-tempat pengolahan makanan dan tentunya kita harus menjaga kesterilan makanan. Olehnya itu tata cara pengelolaan makanan kemudian menghindari makanan dari binatang-binatang atau vektor seperti lalat, kecoa ini harus kita hindari. Khususnya kami sudah mengimbau kepada petugas survailens, agar tetap siaga karena biasanya Januari dan Februari karena meningkat karena biasanya sangat meningkat kasus kasusnya penyakit DBD. Olehnya itu kesiapsiagaan sini kami sudah mengimbau kepada Puskesmas agar tetap memperhatikan seluruh kasus-kasus penyakit yang ada di Puskesmas tentunya dari 10 angka penyakit tertinggi yang muncul ini harus di follow up dan diadakan survailans ke sumber penyakitnya atau ke rumah warga sebagai penderita penyakit.” Harap Edi
