PAREPARE, RADIOMESRA. COM – Kondisi PDAM hari ini lagi mencermati berbagai hal terutama pada aspek NRW atau tingkat kehilangan air angkanya terlalu tinggi data 2020 itu di angka 45% tingkat kehilangan air dan Ini sementara dilakukan terobosan untuk mengetahui secara detail tentang tingkat kehilangan air itu terdapat di aspek mana. Hal tesebut di ungkapkan Direktur PDAM Parepare Andi Firdaus Djollong saat di temui tim liputan radiomesra.com di Rumah dinasnya sabtu (12/06/21).
“karena kalau kita mau menghitung tingkat kebocoran pipa distribusi di jalan itu dengan adanya hitungan cepat sebenarnya sudah tertutupi tapi malah tingkat kehilangan airnya itu belum berkurang drastis. yang memang periode sebelum saya itu menghitung tingkat kehilangan air sifatnya manual. dan ada saran BPKt pada periode kemarin menggunakan avometer sehingga itu melonjak. karena produksi sudah bagus. kalau kemarin rendah tingkat kehilangan air dan proses kurang pas. ini prosesnya sudah pas sehingga ini yang menarik karena tingkat produksinya bagus jadi bagi kami begitu kami turunkan maka sesungguhnya begitu nilai real tingkatannya nah ini sementara diupayakan.”Jelas Mantan Wakil ketua DPRD periode 2014-2019.
Lanjut Firdaus, saat ini jumlah pelanggan PDAM total itu 23.000 lebih yang tidak aktif ada sekitar 3000 lebih. kalau berdasarkan laporan warga di pelayanan keluhan pelanggan lancar tidak ada laporan kecuali misalnya ada kebocoran tertentu dan ada perbaikan atau misalnya mati lampu atau mesin pompa distribusi itu air tidak mengalir.
“Tapi itu tapi di luar itu alhamdulillah lancar kami mampu untuk melayani tambah pasokan sambungan baru. berapa pun jumlahnya. sebetulnya kami target sampai tahun 2025 sampai 30.000 pelanggan. baru cuma memang kendalanya adalah ada wilayah-wilayah tertentu di mana pipa distribusi kami belum sampai di titik tersebut. sehingga misalkan ada pelanggan di situ ada 2 atau 3 terus kita mau investasi sekitar 30 juta ini kan PDAM mikir-mikir. tapi mesti ada jalan keluarnya. biasanya itu kalau bukan pemda yang membantu kalau jumlahnya besar tapi kalau jumlahnya agak kecil dana PDAM. bukan kekurangan air baku tapi persoalan teknis di lapangan di mana pipa distribusi itu kadang tidak menjangkau daerah tersebut.” Jelas Ketua BPH Umpar ini
Firdaus mencontohkan perumahan pondok bahagia baru tahun kemarin baru selesai karena disitu pipa distribusi tidak ada kemudian Pemda mengganggarkan. sekarang pipa distribusi sudah masuk sekarang sudah mengalir kalau di jalan tani kemarin dironya sudah dengar informasi dari humas dan langsung mengkroscek di lapangan tidak masalah akan sambungkan.
