PAREPARE, RADIOMESRA. COM – Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) kota Parepare Jamaluddin Achmad mengungkatkan terkait polemik pemotongan sertifikasi guru akibat salah menafsirkan dalam membaca. Jamaluddin pada tim liputan radiomesra.com mengatakan ada kelebihan pemotongan sekitar 6 ratus juta lebih. Senin (31/05/21).
“Terkait dengan polemik pemotongan sertifikasi guru sekitar 670 juta Sekian dari jumlah guru 900 sekian. jadi itu memang ada kesalahan teknis dari dinas pendidikan dalam rangka pemotongannya. mestinya yang dipotong itu Satu triwulan berarti 3 bulan 1 bulan itu 1% jadi 3% dipotong mestinya tetapi dalam kenyataannya yang dipotong itu 9 bulan dan 6 bulan yang dibayar yang dipotong itu 300 jutaan 3 bulan nah dipotong itu sekitar 1 miliar 7 jutaan Kalau tidak salah kelebihan-kelebihan 6 ratus juta.” Kata Jamaluddin.
Lanjut Jamaluddin, terkait soal pengembalian kelebihan pemotongan, jamaluddin yakin persoalannya bukan lambat. Tapi karena memang untuk pembayaran pengembalian sertifikasi itu kan program kegiatan yang tidak ada.
“Jadi kita akan mengambil di belanja tak terduga karena uangnya sudah masuk sekitar 670 kita harus verefikasi ulang Apa benar 70 itu ? masukkan yang harus diterima sekitar 970 juta itu perlu kehati-hatian. jadi kita harus verevikasi dengan ratus tujuh puluh juta itu dengan penerima 900 dan itu di telusuri satu persatu bener nah ini orangnya.” jelas jamaluddin.
Jamaluddin menambahkan, tetapi seandainya hari Selasa (01/06/21) tidak libur dipastikan akan di bayarkan. Namun karena bertepatan hari selasa libur, dirinya memastikan rabu sudah masuk ke rekening masing-masing penerima .
“Jadi keterlambatan selanjutnya bahwa Peraturan Wali kota terkait dengan belanja tak terduga itu baru ditandatangan baru selesai difasilitasi di provinsi tanggal 5 April Kalau tidak salah. kita untuk membayar karena ada perubahan peraturan wali kota terkait dengan dengan belanja hibah. ini tahun 2001 itu kami sesuaikan dengan aturan-aturan yang baru jadi Insya Allah hari Rabu bisa di cek di masing-masing rekening guru yang sudah terpotong sertifikasinya selama 6 bulan.” Terang Jamaluddin.
Jamaluddin juga menyampaikan permohonan maaf atas segala ketidak sengajaan yang akhirnya menimbulka polemik ditengah masyarakat tersebut.
“Jadi mohon maaf ini bukan kesengajaan ya kesengajaan untuk kita potongan dan sebagainya yang untuk memperlambat bukan ini katanya mau prosesnya kami akan hati-hati terkait dengan itu sehingga apa yang kami lakukan itu sudah benar sesuai dengan aturan yang ada.” Tutup Jamaluddin.