PAREPARE, RADIOMESRA. COM – Aksi bersih-bersih pantai di puncak HUT Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Ke-4 yang dilaksanakan di Kota Parepare, Ahad (07/03/21). SMSI bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan ormas serta komunitas diantaranya, PEKAT IB, KKBS, HPCI serta beberapa pemerhati lingkungan di Kota Parepare, berhasil mengumpulkan sekitar 10 ton sampah dari aksi bersih-bersih di Lokasi Wisata Pantai Lumpue, Kelurahan Lumpue, Kecamatan Bacukiki Barat. DLH sendiri menyiapkan armada sebanyak 4 unit dan membawa sampah yang diambil dari laut untuk dibawa ke TPA.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Parepare Budi Rusdi berharap kegiatan seperti ini bukan hanya dilakukan pada hari ini saja tapi bisa berkesinambungan di tempat tempat lain dan mudah mudahan kegiatan seperti ini bisa memberikan edukasi kepada masyarakat sehingga masyarakat lebih faham bagaimana memelihara kebersihan lingkungan hidup yang ada di sekitarnya.
“Jadi saya berharap kepada masyarakat kota Parepare untuk tidak membuang sampah disembarang tempat buang sampah pada tempat sampah yang sudah tersedia dan apabila ada daerah-daerah yang tidak terlayani tolong diinformasikan kepada instansi terkait yaitu dinas lingkungan hidup kota Parepare.” Jelas Budi.
Pemerhati Lingkungan Kota Parepare ya g juga ketua BLH Pemuda Pancasila Amri Kalbu merespon positif atas aksi bersih pantai yang dilakukan SMSI.
“ini adalah salah satu bentuk empati untuk mengurangi tumpukan sampah yang ada di daerah kita. karena momentnya memang karena bulan ini adalah hari sampah nasional jadi bagaimana ini sampah bisa dijadikan sebagai bahan baku ekonomi dimasa pandemi. jadi yang kami amati disini terkait persoalan sampah sangat miris untuk diungkapkan tapi apa boleh buat persoalan prilaku Masyarakat jadi saya harapkan pemerintah dan teman teman media untuk melakukan edukasi kemasyarakat.” Terang Kalebbu.
Kalebbu juga mengajak membuat gerakan sadar sampah rumah tangga bagaimana masyarakat bisa memilah sampah ini bisa menjadikan kompos atau apa saja.karena menurutnya sampah ini persoalan prilaku. Jangan pesimis bahwa kita kotor ini hari besok kotor lagi