PAREPARE, RADIOMESRA. COM – Dinas Ketahanan Pangan kota Parepare bersama stakeholder terkait, dan tim TPID kota Parepare menyelenggarakan Gerakan Pangan Murah dalam rangka ulang tahun provinsi Sulawesi Selatan hari jadi ke 356 Senin dan Selasa (13-14/10/25).
Kepala Bidang ketersediaan, kerawanan, dan ketahanan stok Dinas Ketahanan Pangan kota Parepare Wahid di temui tim liputan jelajah kota radio mesra usai kegiatan Senin (13/10/25) mengatakan pelaksanaan GPMÂ serentak 24 kabupaten kota yang dilaksanakan zoom meating secara virtual dibuka gubernur dan dihadiri secara virtual hampir Bupati walikota di 24 kabupaten kota.
“Dan pelaksanaannya ini, untuk di Parepare kita laksanakan dua hari yaitu Senin, Selasa tanggal 13, 14 Oktober tahun 2025. Antusias masyarakat terhadap dengan adanya gerakan pangan murah ini secara serentak ini kita laksanakan. animo masyarakat terhadap dengan adanya gerakan pangan murah ini, tentunya di memanfaatkan secara baik. Karena hampir harga-harga yang ditawarkan itu dibawa harga pasar, dan tentunya komoditi yang kita hadirkan, itu, 11 komoditi strategis, terutama itu beras, minyak, gula, terigu, telur ayam, termasuk ayam dan komoditas olahan pangan UMKM.” Kata Wahid.
Wahid menjelaskan untuk kebutuhan yang banyak dicari masyarakat ini utamanya beras dan minyak, termasuk ini telur, itu adalah kebutuhan sehari-hari konsumsi masyarakat. Gerakan pangan murah ini, di laksanakan secara masif oleh dinas Ketapang bagaimana keterjangkauan terhadap pangan utamanya masyarakat parepare tetap di sediakan.
“Dan model GPM yang kita laksanakan ini sifatnya berpindah-pindah titik kelurahan setiap hari Selasa, pesertanya hari Jumat, namun tadi hari jadi Sulsel pelaksanaan kita laksanakan 2 hari Senin dan Selasa. Untuk komoditas beras, kita batasi maksimal 10 kg 2 pet per belanja, minyak kita 4 liter, gula pasir 2 kilo, kenapa kita harus batasi dulu, karena kita khawatir jangan sampai ada oknum yang memanfaatkan membeli dalam jumlah besar, karena tujuan daripada gerakan pangan murah ini utamanya beras SPHP, jangan sampai dijual kembali,” jelas Wahid.
Wahid Menambahkan Tujuan GPM tersebut bertujuan hanya untuk konsumsi sehari-hari masyarakat sehingga ada pembatasan pembeliannya, sedangkan untuk persyaratan, masyarakat tidak perlu membawa KK dan bawa KTP, murni betul-betul warga kota Parepare.