PAREPARE, RADIOMESRA. COM — Beberapa sekolah SD dan SMP di Kota Parepare memulai pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas, Senin, 11 Oktober 2021. SMPN 2 Parepare yang menjadi pilot project atau percontohan PTM terbatas menyiapkan standar operasional prosedur (SOP) ketat, mulai dari siswa masuk sekolah hingga pulang sekolah.
Kepala SMPN 2 Parepare, Dra Hj Sri Enyludfiah MPd mengatakan, berdasarkan hasil rapat pada 8 Oktober 2021 yang dipimpin Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Parepare, PTM terbatas di SMPN 2 dimulai 11 Oktober 2021.
“Alhamdulillah kami telah melakukan dan diizinkan untuk melakukan proses PTM terbatas mulai hari Senin tanggal 11 oktober 2021. Dalam pelaksanaan proses ini kami mengikuti protokol kesehatan yang sangat ketat. kami juga mengikuti SOP yang dibuat baik oleh dinas pendidikan maupun yang dibuat oleh sekolah sendiri.” Kata Sri Enyludfiah Selasa (12/10/21)
Lanjut Sry, adapun yang dibuat oleh sekolah menyusun sopnya bahwa pada saat anak baru datang mereka diukur suhunya di gerbang sekolah, selanjutnya mereka diarahkan oleh guru piket untuk masuk ke kelas masing-masing dan di depan kelasnya mereka mencuci tangan dan melap tangan yang di bawa sendiri dari rumah. setelah itu mereka masuk dalam kelas menduduki tempat yang sudah di sekat dan tempat duduk itu sudah di nomor sesuai nomor absen tidak bisa berganti-ganti tempat duduk.
“Mereka mengikuti pelajaran selama 3 jam untuk 2 mata pelajaran. 1 pelajaran 1 jam 30 menit tidak ada istirahat tapi diantara itu diberikan kesempatan anak-anak untuk minum atau menyantap bekal yang mereka bawa sendiri dari rumah. setelah itu pulang-pulang kami atur sedemikian rupa. sehingga tidak terjadi kerumunan yaitu untuk 1 tingkatan kelas pulang melewati pintu gerbang sekolah utama dan 1 tingkatan kelas pulang melalui pintu gerbang samping sekolah. siswa kami ada yang di lantai bawah ada yang di lantai atas. yang di lantai atas pun diatur melalui 3 tangga ada yang melalui tangga 1 2 dan 3 dalam 2 hari pelaksanaan.” jelas Sri.
Sri menambahkan dirinya bersyukur kondusif dan mudah-mudahan selanjutnya tidak ada halangan atau rintangan sehingga bisa sekolah secara normal seperti biasa.