PAREPARE, RADIOMESRA. COM – Keperihatinan terhadap belum adanya kepastian sekolah tatap muka langsung kembali di suarakan LSM Fokus lewat program obras jumat (10/09/21). Dewan Penasehat LSM Fokus H. Andi Abd. Rahman Saleh mengungkap adanya rencana memperjelas tersebut melalui DPRD. Arsal sapaan akrab Rahman saleh nantinya pada hearing dengan DPRD dapat di pertemukan dengan penentu kebijakan termasuk wali kota dan kepala dinas pendidikan kota.
“Kita berharap DPR serius menfasilitasi rapat dengar pendapat tersebut dengan menghadirkan bapak walikota, kadis pendidikan dan ikatan dokter Indonesia dewan pendidikan serta tokoh masyarakat ini penting supaya ada kejelasan tentang pembelajaran tatap muka yang informasi sudah ada rencana tapi kita ingin ada kepastian dengan mendengarkan langsung dari pihak-pihak terkait.” Harap Politisi PBB ini.
Lanjut Rahman Saleh, kenapa mereka menyuarakan semua agar segera diadakan pembelajaran tatap muka karena menganggap 1 tahun lebih ini sudah cukup memadai mengambil pelajaran. Jangan ketakutan tidak jelas sementara di luar sana sudah banyak sekali kejadian-kejadian atau fakta-fakta setidak-tidaknya nya terjadi pelajaran teman-teman sering mencontohkan pasar lakessi orang tetap berkerumun, pelabuhan bahkan di masjid-masjid tiap 5 kali sehari berkerumun tapi baik-baik saja bahkan kalau mau melihat sekolah-sekolah di bawah naungan kementerian agama itu sudah sejak lama tatap muka termasuk Tsanawiyah dan ibtidaiyah yang tidak menggunakan boarding sudah lama bersekolah tapi tidak terjadi juga kejadian-kejadian.
“Saya melihat yang menjadi masalah kita semua ini dalam menangani covid ini lupa sama Allah karena selalu pendekatannya sama data melandai zona merah hijau sebenarnya itu hanya asumsi-asumsi anggapan-anggapan karena tidak ada penelitian hanya di bangun protokol protokol kesehatan yang tidak jelas apa dasarnya kalo alasan berkerumun anak sekolah kita larang di rumah berkerumun dengan tetangganya dicafe juga berkerumun tapi tidak ada berjatuhan inilah yang kita mau ketuk hatinya pikiran dan akal sehatnya pemerintah kita supaya segera membuka” Tutup Rahman Saleh
