PAREPARE, RADIOMESRA. COM – Direktur PDAM Parepare, Andi Firdaus Djollong menerima kunjungan kerja tim yang ditugaskan dalam menangani sistem penyediaan air minum (SPAM) regional, khususnya di wilayah Ajattappareng. Tim yang dikoordinir Dr Bambang Priyambodo ini diterima di ruang kerja Direktur PDAM Parepare, Senin, (08/03/21).
Dalam kunjungan itu, Dr Bambang memaparkan maksud dan tujuan kunjungan yang ia lakukan. Selain memperkenalkan SPAM Regional sebagai program Kementerian PUPR dalam memaksimalkan ketersediaan potensi air baku, juga untuk mendata hal yang dianggap relevan dengan kuantitas air bersih yang dihasilkan PDAM Parepare.
“kami ini memperkenalkan SPAM Regional Ajattapareng yang meliputi 3 kabupaten kota kabupaten Enrekang Kabupaten Sidrap dan kabupaten atau kota Parepare itu kamu punya itu kawasan ini selain 3 kabupaten kota itu termasuk Pinrang dan barru cuman Pinrang dan totalnya misalnya kalau diambil dari sungai saddang penetapan 500 liter maka kota Parepare sudah dapat alokasi sekitar 240 liter per detik kemudian sidrapnya dan enrekangnya Kecamatan maiwa masing-masing 100 jadi total di saat itu ada analisisnya sehinggaa berapa yang dialokasikan dari pengambilan air dari Sungai Tambang pelaksanaannya konstruksi itu setelah kita desain sekarang ini kita bekerja dalam rangka rancangan desainnya dari studi kelayakan AMDAL nya sampai detail desainnya.” Ucap Dr. Bambang
Direktur PDAM Parepare, Andi Firdaus Djollong mengapresiasi program Kementerian PUPR tersebut. Menurutnya, program itu akan dikaji secara matang.
“Mengenai SPAM regional Ini yang mana bagian tanggung jawabnya pemerintah provinsi yang mana Pemerintah Daerah yang mana PDAM tapi itu masih butuh diskusi dan kerugian yang jauh. karena SPAM regional ini nanti rencananya itu menghasilkan sumber air baku 5500 liter per detik. untuk rencananya dialokasikan 240 liter per detik jadi hampir separuhnya untuk Parepare untuk sidrap saya tidak tahu. pertumbuhan pelanggan di parepare jauh dari tempat ini itupun kami belum apa namanya menerima secara hitungan karena mereka menjual airnya ke PDAM setempat biasanya SPAM ini tadi saya sampaikan untuk Parepare ini kalau ke desa yang di kabupaten kota lagi yang lain pengalamannya itu berapa dijualkan perkubik meski di hitung baik PDAM Karena yang dijual itu adalah yang diproduksi dipakai otomatis itu akan membebani PDAM kalau dihitung dengan tingkat kehilangan air kalau misalnya tingkat kehilangan air kita PDAM. 40 % kita beli Bayar SPAM ini 100% berarti 2 kali lipat dari harga itu.” Terang Firdaus.
