PAREPARE, RADIOMESRA. COM – Suara Penolakan terhadap pemberlakuan jam malam terus di suarakan belbagai lapisan masyarakat, bukan hanya pelaku UMK yang terdampak langsung kebijakan tersebut tapi juga berbagai tokoh pemerhati kota parepare. Seperti yang di utarakan mantan anggota DPRD kota Parepare H. Andi Abd. Rahman Saleh SE pada program obras Senin (01/02/21).
“Merevisi tidak perlu lagi ada pemetaan jam 7 atau jam 8 cukup itu saja prokes 3M dijaga. dari pada sekarang saudara kita pedagang di pinggir jalan mattirotasi pantai mulai jam 4 dorong gerobak jam 5 berkemas kemas praktis 2 jam saja dia punya waktu untuk menunggu pembeli pas 7 atau 8 tutup kembali. sampai sampai kemarin tidak ada lagi mau menjual masalahnya sekarang kalau mereka frustasi ambil jalan pintas. cari racun tikus” Kata mantan Ketua BKPRMI kota parepare ini.
Lanjut Arsal, melalui media obras ini dirinya meminta kesadaran kepedulian Pemkot untuk memikirkan hal ini. karena daerah lain seperti Makasar saja yang nyata penyebarannya cukup tinggi itu mereka tetap memberikan kesempatan sampai jam 10 malam.
“Melalui media obras ini minta kepedulian pemkot Ketika membuka sampai jam 8 sama saja dengan membunuh pelan pelan dan bukan covid yang membunuh mereka tapi kehilangan mata pencarian. saya dengar teman teman mau aksi ini hari saya berharap kepada DPR janganlah selalu melakukan pola pikir yang lama menunggu aspirasi dia harus menjemput aspirasi karena itu lah sebenarnya tugas mereka.” Harap Dewan Penasehat Fokus Tersebut.
Selain lewat obras senin (01/02/2021) Sejumlah masyarakat Parepare yang menamakan dirinya aliansi peduli UKM dan UMKM (APU) melakukan aksi turun ke jalan, Senin. Aksi ini dilakukan guna memprotes Surat Edaran Wali kota Parepare terkait pembatasan aktivitas masyarakat dalam rangka pengendalian penyebaran covid-19.