PAREPARE, RADIOMESRA. COM – Ketua Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pengurus Daerah Muhamnaditah (PDM) Parepare Dr. Parman Parid, MM menyaksikan penandatanganan perjanjian kerjasama kepala SMA Muhammadiyah dengan rektor UM Parepare, dalam rangka pendirian kelas utama (unggulan) berasrama yg menggunakan semua fasilitas kampus.
Menurut Dr. Parman Akhirnya setelah hampir 3 tahun melakukan survei tentang sekolah utama istilah Muhammadiyah atau istilah umumnya itu istilah sekolah unggulan, majelis Dikdasmen Berkesimpulan Jika Parepare masih membutuhkan sekolah tersebut. Kamis (28/01/21).
“Kami dari majelis pendidikan dasar dan menengah pimpinan daerah Muhammadiyah parepare berkesimpulan bahwa sekolah utama itu masih sangat dibutuhkan di kota Parepare. Terbukti dengan berapa kali kita lakukan survei termasuk di dalamnya adalah SMA Negeri 5 unggulan yang boarding school, sekolah berasrama hampir setiap tahunnya menolak siswa dari kota Parepare bahkan dari sekitar kota Parepare.” Kata Ketua KONI Parepare tersebut.
Lanjut Dr Parman, sebab itu gayung bersambut di samping surveinya memang sangat memungkinkan untuk membuka sekolah unggulan atau kelas utama pendidikan tinggi Muhammadiyah atau dikti majelis Muhammadiyah sudah memberikan kewajiban kepada setiap perguruan tinggi Muhammadiyah untuk bertanggung jawab terhadap adanya sekolah di sekitarnya yang diunggulkan.
“Dan itu dibiayai langsung oleh PT UM tersebut atau perguruan tinggi Muhammadiyah tersebut sehingga inilah juga yang membuat kami dari majelis pendidikan dasar dan menengah pimpinan daerah muhammadiyah kota Parepare bersemangat. dan tadi siang semangat itu memuncak setelah ternyata bahwa bapak rektor yang baru bapak doktor H. Muhammad Nasir MS menyambut baik gagasan dari majelis pendidikan dasar dan menengah pimpinan daerah Muhammadiyah. sehingga pada siang tadi kita melakukan penandatanganan kerjasama hal yang istimewah.” Terang Dr.Parman
Tambah Dr Parman hal yang luar biasa bahwa semua fasilitas yang ada di umpar mulai dari kelas yang luar biasa kelas internasional sampai dengan lab yang tersedia di umpar itu bisa digunakan oleh kelas ini.
“Hanya memang kami mohon maaf kepada masyarakat kalau seandainya memang nanti tidak bisa masuk di kelas ini karena sangat terbatas. kami sudah mendata siswa dari anak dosen saja itu kemungkinan sudah mengisi kuota sekitar 50% lebih. sehingga yang kita sampaikan ke masyarakat umum yang kita buka itu mungkin sekitar tidak sampai 50%. sehingga dari awal kami mohon maaf kalau misalnya sampai tidak bisa masuk di sekolah tersebut.” Harapnya Parman
Hal yang lain juga di sampaikannya bahwa tenaga pengajar yang disiapkan di kelas utama ini hampir semua bertitel S3 sebagai penanggung jawab bidang studi. adapun guru-guru yang langsung nanti mengajar di samping guru yang bergelar S3 tersebut juga akan didampingi oleh guru-guru senior yang di anggap kapabel dan sudah keluar dari lab pendidikan yang dalam waktu dekat akan dilakukan oleh fakultas ilmu pendidikan universitas Muhammadiyah parepare.
“Yang jelas untuk tahun ini insyaallah tahun pelajaran 2020/2021 kami akan buka 1 kelas saja dan itu jumlahnya 20 orang murid dan adapun tempatnya seperti yang saya sampaikan tadi kelas yang kami gunakan di umpar adalah kelas internasional yang mungkin sangat standar kemudian asrama dengan kapasitas 4 murid 1 ruangan Full AC serta WC dalam.” Tutup Dr. Parman