PAREPARE, RADIOMESRA. COM – Harga kedelai mulai mengalami kenaikan mulai bulan kemarin. Bulan delapan harga masih kisaran Rp. 8.000 memasuki awal januari 2021 sudah harga Rp.9000 lebih kenaikannya sekitar kira-kira Rp1.000 per kilo sehingga beberap produuksi di masa pandemi ini mengurangi tidak seperti biasa. Untuk ukuran biasanya kurangi timbangannya.
Sekertaris Dinas Perdagangan Hj. St. Rahma Amir mengatakan memang ada kenaikan kedelai beberapa hari ini karena sebagian besar distributor kedelai di parepare itu mereka memakai kedelai impor dari Kanada.
“Untuk kenaikan kedelai dapat kami sampaikan bahwa beberapa hari ini memang mengalami kenaikan karena sebagian besar distributor kedelai di parepare itu mereka memakai kedelai impor dari Kanada. sebagian mereka tidak menggunakan kedelai lokal. karena pertama saat ini musim penghujan jadi di kabupaten yang selama ini menyuplai untuk kedelai lokal adanya di Soppeng itu tidak melakukan penanaman bila musim hujan.” Kata Rahma.
Lanjut Rahma, para petani kedelai asal soppeng melakukan penanaman padi namun kalau musim kemarau baru alih fungsi melakukan penanaman kedelai. Jadi dari segi kualitas dari kedelai impor dan lokal memang sangat jauh beda mereka lebih banyak memakai kedelai impor.
“Salah satu kedelai yang mereka gunakan dari Kanada. konon katanya ada perang dagang antara Kanada dengan negara apa, sehingga stok impor kedelai Kanada sedikit berkurang. kemudian untuk di masyarakat harga masih stabil karena pedagang tempe misalnya meraka membuatnya 2 jadi kalau untuk kualitas tetap sama tapi ukurannya mereka kurangi kalau biasanya ukurannya tebal-tebal dan sekarang dibuat tipis tipis itu mereka ada dua jenis gunakan jadi kalau ukuran keledai mereka tetap tetapi jadi konsumen ditawarkan jadi tidak ada kenaikan harga jadi ini disebabkan karena jurangnya stok impor dari Kanada.” Jelas Rahma.
