PAREPARE, RADIOMESRA. COM – Wasit mengeluarkan enam kartu kuning pada laga PSM Makassar vs PSS Sleman di Stadion Gelora BJ Habibie (GBH) Parepare, Sabtu (14/01/23). Pemain PSS mendapat 4 kartu. Sedangkan PSM mendapat dua masing-masing untuk Ramadhan Sananta dan pelatih Bernardo Tavares. Menurut Tavares, kepemimpinan wasit merugikan timnya. Ia kurang senang dengan beberapa keputusan Musthofa Umarella sebagai pengadil lapangan.
“Alasan kedua yang membuat saya kurang bahagia adalah wasit. Kita menang tapi ini betul-betul memang harus disampaikan, bahwa mereka harus melihat dan menjalankan aturan-aturan dalam sepakbola dengan baik,” katanya.
Tavares menjelaskan beberapa momen yang dianggap perlu mendapat kartu namun wasit melihat berbeda.
“Contohnya nomor 6 yang mana dia sudah mendapatkan kartu kuning sebelumnya di babak pertama dia melakukan pelanggaran yang layak diganjar dengan kartu kuning yang kedua tapi tidak diberikan. Nomor 44 di babak pertama juga dia melakukan dua tekel berbahaya yang layak diganjar kartu kuning dan itu menjadi kartu kuning kedua dia tidak juga berikan. nomor 78 di babak kedua melakukan tekel berbahaya juga layak diganjar kartu kuning juga tidak diberikan.” Kata Tavares.,” jelas Tavares.
Ia juga protes terhadap wasit atas kartu kuning yang diberikan untuk dirinya dan Ramadhan Sananta. Tavares menyebut, seharusnya hal itu tidak terjadi. “Sananta di menit 67 tidak offside, kalian bisa lihat kembali dan dia mencetak gol namun wasit memberikan kartu kuning. Saya 18 game di sini sudah mendapatkan tiga kartu kuning, saya tidak mengerti,” tambahnya.
Pelatih asal Portugal itu berharap kepemimpinan wasit bisa lebih baik ke depan. Hal itu dibutuhkan agar pertandingan bisa berjalan tanpa ada yang dirugikan.