PAREPARE, RADIOMESRA.COM – Pengerjaan duiker jalan di Jalan Bau Massepe, Kelurahan Cappa Galung, Kecamatan Bacukiki Barat tepat di depan Cahaya Ujung (CU) yang baru dua bulan ini dirampungkan jebol. Jebolnya duiker jalan dikarenakan dilalui sebuah truk enam roda yang melintas. Bahkan, pemanfaatan duiker jalan yang baru satu bulan terakhir dilalui kendaraan. Jebolnya duiker jalan tersebut menimbulkan pertanyaan akan kualitas dari proyek yang menggunakan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) TA 2017. Berdasarkan data yang dihimpun, jebolnya duiker jalan setelah sebuah truk yang memuat beras melintas, dalam perjalanan dari Kabupaten Pinrang menuju Kabupaten Barru. “Saat mau melintas, tiba-tiba mobil yang saya bawa miring ke kanan. Kondisi seperti itu saya langsung tancap gas, namun terlambat karena mobilnya sudah tidak bergerak,” kata Supir Truk bernama Rasmuddin, Sabtu 13 Januari, jelang petang.
Jebolnya duiker jalan tersebut mengundang sejumlah pertanyaan dari berbagai elemen masyarakat, bahkan para wakil rakyat di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Parepare. Wakil Ketua DPRD Parepare Rahmat Sjamsu Alam yang ditemui di sela-sela kegiatannya, Minggu 14 Januari lalu, mengurai, jebolnya dukier tersebut ada tiga hal yang dipertanyakan. Pertama, usia pekerjaan. Setiap pekerjaan pengecoran atau betonisasi itu ada usia matang, dengan demikian perlu dipertanyakan apakah usia beton itu sudah cukup atau belum. Kedua, yakni kekuatan beban dari pekerjaan itu, pekerjaan itu harus diketahui berapa kekuatan untuk menahan beban yang melintasinya dan ketiga yakni, kualitas pekerjaan. Selain menyoroti soal duiker jalan, Ketua DPC Demokrat Parepare itu meminta kepada pemerintah provinsi agar mengaktifkan kembali jembatan timbang yang saat ini tidak difungsikan, agar ada yang kontrol beban muatan truk.
Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) revitalisasi duiker jalan, Sabryani mengaku, jika jebolnya duiker tersebut dikarenakan usia pekerjaan yang belum matang. Dia menyebutkan, pekerjaan duiker jalan yang jebol itu pada bagian sambungan pengecoran, karena tidak dapat menahan beban mobil truk yang melintas. Sabryani, menambahkan, spesifikasi pekerjaa duiker itu sudah sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB). “Semua sudah sesuai perencanaannya, bahkan diperecanaannya pekerjaan ini hanya menggunakan besi 14 inc, tapi saya suruh ganti untuk menggunakan besi 16 inc,” akunya. Ditambahkannya, dana yang digunakan untuk pekerjaan revitalisasi duiker jalan tersebut sebesar Rp180 juta yang bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) melalui APBD Pokok 2017.