Radio Perekat NKRI, Satu Suara Berjuta Telinga
PAREPARE, RADIOMESRA.COM – Aktivis antikorupsi Mahatidana meminta aparat hukum turun melakukan penyelidikan adanya indikasi penyalahgunaan dana pembangunan pasar darurat Sumpang Minangae, di Kecamatan Bacukiki, Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel).
“Aparat hukum jangan meloloskan indikasi perbuatan melawan hukum terkait pengelolaan uang rakyat. Polisi atau Jaksa harus turun tangani kasus ini,” kata Rudi Najamuddin, koordinator Mahatidana Parepare, Jumat (28/7/2017).
Dia mengemukakan, dana pembangunan pasar darurat memang rawan di salahgunakan oleh oknum pelaksana proyek. Pasalnya, sebagian besar pedagang yang direlokasi itu tidak mengetahui persis teknis pembangunan.
“Kan, yang tau itu cuma rekanan dan instansi terkait. Pedagang hanya menempati saja tanpa mengetahui persis kualitas sesuai dengan kontrak,” katanya.
Terpisah, Kasi Pidsus Kejaksaan Negeri (Kejari) Parepare Hasbi Saleh, pun berencana menindaklanjuti persoalan tersebut. Dia baru akan turun setelah melakukan koordinasi dengan pimpinannya.
“Kita akan turun kelokasi dulu untuk memastikan apa yang tidak sesuai dengan yang di indikasikan,” katanya.
Kasus pasar darurat diduga markup mencuat setelah adanya protes warga. Bangunan yang hanya terbuat dari balok, papan dan tenda plastik membuat warga tak nyaman saat berjualan. Warga curiga material tersebut hanya kualitas rendah sehingga cepat rapuh.
Saat dikonfirmasi, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Sabar, mengklaim bangunan tersebut sudah sesuai dengan RAB dan tidak menyalahi aturan.
Anggaran pembangunan pasar itu sendiri bersumber dari dana APBD 2017 sebesar Rp134 juta lebih.
(Sumber : POJOKSULSEL.com, )
