Radio Perekat NKRI, Satu Suara Berjuta Telinga
PAREPARE, RADIOMESRA.COM — Warga mengeluhkan penjualan premium di SPBU cepat habis, sehingga warga terpaksa mengisi pertamax dengan harga yang lebih tinggi. Salah satu SPBU yang dimaksud adalah SPBU Ujung Bulu, Kota Parepare.
“Sudah dua malam saya ingin membeli bensin (premium) di SPBU ini tapi cepat sekali habis, yang tersedia pertamax dan solar saja, mungkin bensin mulai langka lagi. Terpaksa beli pertamax dengan harga yang lebih tinggi,” ujar Udin, usai mengisi pertamax ke motornya.
Manager SPBU Ujung Bulu, Bram, saat dikonfirmasi mengakui cepatnya habis BBM jenis premium di SPBU-nya. Cepatnya habis tersebut bukan tanpa sebab, tapi jatah premium yang diberikan pertamina kepadanya berkurang, hingga setengah dari biasanya.
“Kita dijatah dari pertamina, jatah kita dikurangi hingga 50 persen dari permintaan kita selama ini. Selama ini kita mendapat jatah 16 ribu kiloliter (kl) sekarang tinggal 8 ribu kl setiap hari,” ujarnya.
Menurut Bram, pengurangan itu terjadi di SPBU-nya sudah berlangsung hampir sepekan. Sejak pengurangan itu, rata-rata premium habis di pukul 20:00 wita.
“Sebenarnya kami hanya prihatin kepada warga yang lebih membutuhkan premium dengan harga yang lebih rendah dari BBM jenis lainnya. Sudah ada beberapa tukang ojek yang kebetulan langganan pertanyakan bensin cepat habis,” katanya.
Sementara Sales Executive Marketing Region III Pertamina Parepare, Devian Faris Hidayat, membantah ada pengurangan BBM. Ia berkilah jika pihaknya hanya melakukan penyesuaian dengan permintaan masyarakat Parepare yang menurutnya lebih membutuhkan BBM dengan jenis oktan yang lebih tinggi.
“Tidak ada pengurangan BBM. Di SPBU itu bukan pengurangan, memang kita mau memberikan alternatif lain ke masyarakat,” kilahnya saat dikonfirmasi,kemarin.
Menurutnya, untuk mesin-mesin kendaraan sekarang ini lebih butuh BBM yang oktan lebih tinggi, misalnya Petralite dengan oktan 90, Pertamax 92 dan pertamax plus 95, sementara premium memiliki oktan 88. Jadi disesuaikan dengan keinginan masyarakat dengan memberikan sejumlah pilihan.
“Untuk masyarakat Parepare sudah banyak yang beralih untuk menjaga kualitas mesin dengan menggunakan oktan yang lebih tinggi,” ucapnya.
(Sumber : PAREPOS.CO.ID,*)