Radio Perekat NKRI, Satu Suara Berjuta Telinga
PAREPARE,RADIOMESRA.COM – Bakal Calon Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Halid (NH) beserta rombongan, melakukan Safari Ramadhan di Kota Parepare. Dalam kesempatan tersebut, NH yang didampingi putranya Andi Nurhaldin Halid, dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Parepare, Kaharuddin Kadir, menemui berbagai kalangan, di Kantor PT Citra Niaga Mandiri H. Syamsul Latanro, Jum’at (09/06/2017) dini hari. Mulai dari pengusaha, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, Ketua Rukun Tetangga dan Rukun Warga (RT/RT), yang ada di Kota kelahiran BJ. Habibie tersebut, hadir dalam diskusi bersama NH. Hadir pula Ketua Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila (PP) Parepare, Fadly Agus Mante, pengusaha muda Parepare, Mistang Hamid, dan Sekretaris Daerah (Sekda) Parepare, Mustafa Andi Mappangara. Fadly mengatakan, NH dan Parepare tidak bisa dipisahkan, begitupun dengan putra NH, Andi Nurhaldin Halid. Menurutnya, diskusi tersebut, di luar konteks kegiatan kepartaian. “Pertemuan ini inisiatif saya yang sudah lama saya upayakan, dan telah terwujud. Ini penting, karena kami juga ingin mengetahui pemaparan Pak NH terkait konsep Sulsel Baru,” katanya.
Sementara, NH, mengemukakan, ekonomi di Sulsel tumbuh hanya di perkotaan saja. Namun, kata dia, tidak dengan dipedesaan. Selain itu, kata dia, kemampuan beli masyarakat juga masih minim. “Salah satu contohnya, masyarakat di Kota bisa beli motor tiap bulan, bahkan beli mobil tiap tahunnya. Jadi ada kesenjangan perekonomian, dan atas dasar itu maka saya ingin maju sebagai Calon Gubernur,” bebernya. Dia mengungkapkan, infrastruktur di Sulsel masih tertinggal, di tengah modernisasi. Selain itu, katanya, sarana dan pra sarana yang memadai untuk anak muda, masih minim. “Kita ingin pembangunan yang berbasis infrastruktur. Masyarakat di Kota memang menikmati jalan beraspal, tapi coba masuk di Desa, begitu banyak jalan yang rusak dan tidak memadai,” terangnya. Apalagi, lanjutnya, Sulsel tidak memiliki penghasilan seperti tambang dan lainnya, dan hanya memiliki usaha ekonomi rakyat, yang seharusnya bisa lebih dikembangkan. Bahkan, tambah dia, budaya dan adat istiadat maupun kearifan lokal yang sudah mulai luntur, dan harus segera diperbaharui. “Juga, masih banyak anak muda yang menganggur, bukan karena minimnya pendidikan, namun karena kurangnya daya tampung tenaga kerja,” tandasnya. (RAKYATSULSEL.COM)