PAREPARE, RADIOMESRA.COM – Menjadi wakil rakyat agar bisa bermanfaat bagi orang lain adalah cara tersendiri Satria Parman Agus Mante (P-Man) untuk mencari pahala dan beramal kepada masyarakat yang berada disekitarnya.
Hal tersebut diungkapkan P-Man, saat ditemui diruangannya, Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Parepare, Jalan Jendral Sudirman, Kota Parepare, Rabu, (22/3).
P-Man sebelum menjabat sebagai Ketua Komisi III terbilang berpengalaman di beberapa organisasi pelajar, mahasiswa, dan sosial.
“Saya pernah menjabat Ketua Osis SMA 3 2003-2004, Ketua Hipmi kom pelajar, 2004-2005, Sekjen Perhimpunan Pelajar Indonesia Parepare, Sekertaris Purna Paskibraka Indonesia 2007-2008, Ketua PPI Kota Parepate 2014 sampai sekarang, Ketua Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia Kota Parepare dan Ketua DPD PKS bid Kepemudaan 2016-sekarang,”jelasnya.
Tercatat beberapa organisasi P-Man pernah menjadi pengurus inti dan beberapa lainnya menjadi Anggota organisasi, termasuk menjadi kader Pemuda Pancasila.
“Dari dulu saya memang senang berorganisasi,”kata pria kelahiran, Sidrap, 21 Oktober 1987.
P-Man menikah dengan seorang wanita berdarah Bugis, Mawar Andi Manggabarani. SE dan dikaruniai tiga orang anak.
“Yang pertama Ghaziya Hafizah,terus adiknya Muhammad Erdogan, dan Fatimah Azzahra,”ujarnya.
Pihaknya, kata P-Man, akan membuat atau memperbarui aturan yang memihak kepada masyarakat Parepare sesuai tugasnya sebagai anggota DPRD.
“Selain fungsi bugeting, Kami juga melakukan pengawasan terhadap Anggaran untuk menghindari penyelewengan dana, contohnya Pembangunan Jalan tidak sesuai kualitas yang sudah dianggarkan,”jelasnya.
P-Man menambahkan, sebagai anggota DPRD dirinya banyak menemukan hal yang baru termasuk suka dan duka menjabat sebagai Ketua Komisi III DPRD Parepare.
“Banyak yang berfikir jadi dewan itu berkuasa, sebenarnya tidak,”tegasnya.
Tambahnya, P-Man kadang menerima aduan dari masyarakat terkait keluhan yang tidak terkait dengan pekerjaannya, namun P-Man tetap membantu meskipun bukan bagian dari tupoksi DPRD
“Contohnya ada warga yang menelpon ingin diuruskan administrasi kependudukannya, atau menelpon karena airnya tidak mengalir atau lampu jalan yang padam, meskipun bukan fungsinya saya tetap melayani dan membantu menghubungi pihak terkait,”tandasnya.
Kontributor : ABOD